Header Ads

ads header

BERITA TERKINI

kisah kesederhanaan menjadi keberhasilan

Swara Khatulistiwa Swara Khatulistiwa Swara Khatulistiwa
siapa bilang kesederhanaan ini adalah hal yang menjadi salah satu faktor keterbatasan dari seseorang ???


berawal dari seorang dosen di STAIN Pontianak yang melayangkan pesannya via Handpon yang langsung di berikan ke handpone nokia Butut saya. ia adalah dosen psikologi kami dan ia bernama Agus Handini M. psi. dia dalam pesan itu ia menuliskan " angga saya Buk Agus, BKKBN ada membuka pemilihan duta Mahasiswa GENRE Kalimantan Barat Tahun 2013 saya rasa kamu salah satu mahasiswa yang memenuhi kreteria itu" ujar buk Agus Handini. lalu saya bertanya " kenapa harus saya buk ??" lalu " ibu merasa kamu itu bisa ngga" dengan mendengar kata dari ibu itu awalnya saya merasa ragu dengan kemampuan saya, namun dengan dorongan dan motivasi yang kuat dari diri saya maupun dari ibu Agus ini saya memberanikan langkah saya untuk menanamkan niat mengikuti ompetisi itu.
setelah dua hari setelah kami mengobrol lewat HP lalu ibu menyuruh saya pergi ke BKKBN propinsi untuk mencari Info tentang kompetisi itu, dan setibanya saya di sana saya langsung bertanya kepada petugas yang ada di ruangan itu dan ia langsung memberikan saya info serta perlengakapan administrasi yang harus di siapkan untuk mengikuti kompetisi itu, lalu pulang lah saya ke rumah saya dan langsung memberikan kabar tersebut kepada orang tua saya.
lalu ketika STAIN Pontianak mengadakan pemilihan Duta Mahasiswa Stain Pontianak saya langsung mengikuti kompetisi tersebut dan akhirnya saya dan empat orang teman saya terpilih untuk mewakili STAIN pontianak mengikuti Pemilihan DUTA MAHASISWA Kalimantan Barat Tahun 2013. di sana kami di berikan persiapan yang sangat apik untuk competisi itu.
dan pada saat tanggal 31 maret 2013 saya mengikuti teknikal meeting pemilihan DUTA MAHASISWA GENRE tersebut. di sana awalnya saya langsung down atau patah semangat karena saingan yang ada di dalam ruangan tersebut adalah bukan level saya. mereka adalah orang yang mempunyai basic dalam hal ini dan mempunyai kecerdasan yang sangat baik sedangkan saya. !! saya hanya merasa adalah seseorang yang baru memulai mengembangkan potensi diri saya.
tahap demi tahap materi yang disajikan pada hari itu membuat wawasan saya semakin menambah. awalanya pada malam sebelum saya mengikuti karantina tersebut, saya berunding dengan orang tua saya tentang baju yang akan saya pakai. saya teringat pada saat kami teknikal meeting di BKKBN tanggal 31 maret 2012 bahwa untuk hari karantina menggunakan baju semi formal lalu saya bingung untuk menginterpretasikan baju itu. saya bebicara kepada orang tua saya " ma baju apa yang harus saya pakai besok ma, sedangkan saya tidak punya baju yang bagus ma".hal ini saya ucapkan karena memang saya tidak memiliki baju yang layak untuk hari karantina.
akhirnya, dengan sedih orang tua saya pergi kepasar mencari baju dan celana yang di siapkan untuk saya gunakan besok harinya. dan yang paling menyedihkan orang tua saya tidak mendapatkan baju itu lalu ia pulang kerumah dan ia mengecilkan baju rombengan atau yang biasa disebut lelong yang pernah ia beli untuk ayah saya yang tidak di pakai. sampai tengah malam ibu saya mempermak baju dan celana itu agar bisa pas ketika di gunakan untuk saya, dan setelah baju dan celana itu selesai saya mencobanya, awalnya memang kelihatan sederhana sekali dan tidak ada yang menarik dari baju tersebut, karena saya melihat pengorbanan orang tua saya maka jadi saya harus menjaga perasaan mereka dan saya menanamkan motivasi di diri saya bahwa saya harus menggunakan baju ini besok
dan pada saat tanggal 7 april 2013 saya menggunakan baju itu. dan sesuai dengan prediksi asaya bahwa memang baju yang di gunakan teman-teman pemilihan duta mahasiswa Kal-Bar sangat bagus dan elegan salah satunya yang bernama Ica dan Ari, saya kagum dengan penampilan mereka. namun saya teringat dengan pengorbanan dan keseriusan orang tua saya untuk mendukung saya dengan kemampuan yang ia miliki dan hal ini lah yeng membuat saya bersemangat untuk mengikuti pemilihan duta mahasiswa Genre Kal-bar, dengan kesederhanaan baju yang saya gunakan itu lah saya harus mampu bersaing dan menunjukan yang terbaik bahwa ini lah saya. yang menjadi problem bukan hanya baju saya saja, tetapi juga fisik yang saya miliki dengan warna kulit orang asia asli yang biasa orang mengatakannya sawo busuk dan tinggi badan di bawah batas normal seorang laki-laki serta pengalaman yang sangat minim dari diri saya. tetapi saya akan menunjukan dengan keterbatasan dan kesederhanaan saya, saya akan berusa manunjukan yang terbaik dengan cara saya berusaha dan berdoa. karantina ini berlanjutlah sampai pukul delapan malam.
setelah hari karantina pada tanggal 7 itu maka datang lah hari yang mendebaran yaitu hari grend final pada tanggal 8 April 2013. di pagi harinya, kami di intruksikan untuk mengikuti gladi untuk persiapan acara malam final nanti dengan menggunakan pakaian putih dan celana berbahan jeans dan sepatu yang kan di gunakan pada malam itu. atas informasi yang didapat ini, saya mulai berpikir lagi " teman-teman saya pasti baju dan celananya keren-keren lalu apa yang harus saya gunakan untuk besok" ujar saya yang berdiskusi di dalam hati saya. lalu karena saya merasa bahwa saya memang tidak memiliki kelebihan dan keterbatasan di diri saya. akhirnya saya menggunakan baju putih milik saya dengan celana jeans lelong yang pernah di di permak oleh ibu saya dan menggunakan sepatu pembagian kariyawan Alas kusuma milik Ayah saya, dengan busana yang saya gunakan ini saya mulai percaya diri dengan menyadari kesederhanaan yang saya miliki. berlanjutlah kegiatan itu dengan penuh kesan hingga jam setengah 2 siang, dan pada sesi terakhir kami di intruksikan lagi untuk menggunakan baju batik pesta dan datang di Hotel Randayan jam setengah 7 malam.
setelah gladi untuk malam final saya langsung mempersiapkan hal-hal yang akan digunakan untuk malam itu. awalnya saya bingung sekali dengan perkataan batik pesta yang panitia suruh kepada kami. saya pergi meminjam baju kesana kemari untuk acara malam itu, namun tidak ada yang cocok. akhirnya hari pun sudah mulai semakin sore dan saya pergi ke rumah kakek saya untuk meminjam baju batik dengan berharap dia memiliki baju tersebut, ketika sampai saya bertanya " kek ada baju batik nggak?," lalu " baju batik sih ada tapi tidak ada yang ukuran untuk badan mu" lalu saya pikir betul juga karena kakek saya badannya lebih tinggi dan lebih besar dari pada saya. lalu nenek saya yang meminjamkan baju batik itu kepada adik ayah saya yang bernama Dedi dan alhamdulillah baju batik itu pas untuk saya gunakan walaupun tidak begitu menarik tetapi baju itu lah yang saya gunakan untuk malam final
ketika tiba malam final, pada saat saya sampai ke Hotel Randayan saya tekjub dengan penampilan teman-teman pemilihan duta mahasiswa Genre Kal-bar karena baju yang mereka gunakan subhanallah bagus sekali.pada malam itu ada hal yang mengejutkan yaitu dengan melewati tahap demi tahap acara malam final itu saya mendapatkan nominasi 6 besar putra " ya Allah saya apakah ini nikmat yang kau berikan kepada diriku" kata ini keluar dari dalam hati saya dengan rasa tidak percaya, pertanyaan yang di lemperkan kepada juri untuk kami yang mendapatkan nominasi 6 besar putra pun telah kami jawab dan mengunggu siapa yang masuk kedalam 3 buesar putra dan putri saja.
ada satu hal yang membuat saya sedih pada saat malam final itu karena pada malam final itu semua orang tua dan pendukung teman-teman pemilihan duta mahasiswa ada di hadapan mereka sedangkan saya orang tua saya yang telah memberikan pengorbanannya untuk mendukung saya tidak hadir pada saat malam itu, saya sedih sekali. setelah kami menunggu saya lebih tidak menyangka bahwa saya masuk ke urutan 3 besar putra yang mana dua orang putra  lainya adalah Muhammad Ari dari Politeknik Negeri Pontianak dan Muhammad Fahri dari Fakultas kesehatan Muhammadiyah yang yang 3 besar putrinya terpilih lah Clarissa Al-riskiya Yachman dari Untan, yayan Muhammadiyah, dan riska Ketapang dan kami di suruh berkampanye untuk mendapatkan nominasi Duta Mahasiswa Genre Putra/Putri Kalimantan Barat 2013. setelah semua itu kami lewati, dengan rasa berdebar, takut dan senang akhirnya duta mahasiswa Genre Kalimantan Barat Putra tahun 2012 menyelempangkan tanda Duta Mahasiswa Genre Kalimantan Barat 2013 di pundak saya, dengan rasa senang bercampur sedih saya akhirnya saya terpilih menjadi seorang Duta Mahasiswa Genre Putra Kalimantan Barat 2013 dan terpilih juga Clarissa Al-riskiya Yachman menjadi Duta Mahasiswa Genre Putri Kalimanatan Barat 2013.setelah melewati kegiatan yang pada malam final dan terpilihnya saya dan ica menjadi duta mahasiswa pulang lah saya kerumah saya.
setibanya di depan pintu rumah dan mengetok pintu keluarlah ibu saya membukakan pintu dan saya langsung bilang kepada ibu saya " ma ini oleh-oleh dari perjuangan mama" dan mama ibu saya langsung tersenyum dan haru yang terlihat dari wajahnya." Alhamdulillah" kata yang keluar dari mulut tulus seorang ibu dan saya bertanya " mengapa mama dan ayah tidak pergi melihat acara final duta mahasiswa ?" dan mereka menjawab " kami berdua sudah pergi kesana lewat doa dan shalat kami dan mengapapa kami tidak pergi kesana karena kami sadar maungkin setibanya kami disana akan membuat malu angga karena penampilan kami yang seperti ini". dan hampir saya menangis ketika berbicara dengan orang tua saya.
itu lah cerita menarik yang dapat diambil hikmahnya yaitu jangan jadikan kesederhanaan kemampuan yang kita miliki itu hal keterbatasan dari diri kita tapi manfaatkanlah kesederhanaan itu dengan menghargai semuanya maka sesuatu yang sederhana itu akan menjadi hal yang menunjang keberhasilan kita semua.



 maaf apabila penulisan ini banyak salah saya mohon saran dalam penulisan ini
cerita pribadi seorang Angga Ariska

2 komentar:

  1. luar biasa kawan,,,,aku pikir dari cerita perjalan hidupmu ini, aku sebagai teman dan saudaramu, aku merasa bangga sekaligus termotivasi untuk menjadi seperti dirimu,,namun aku kembanli berpikir,,,bahwa jadilah dirimu sendiri,,nah, aku akan menjdai diriku sendiri dengan keterbatasan yang aku miliki,,memang faktor kesederhanaan bukanlah menjdai suatu faktor pengahambat kita untuk mencapai cita2 kita. aku yakin dengan kesederhanaan kita, kita akan lebih mengerti akan hal hidup ini,,artinya kita sukses dimulai dari awal,,,
    salam sukses untuk orang yang paling sederhana di dunia ini dengan menjadi orang sukses
    salam genta swara khatulistiwa STAIN Pontianak
    by, Mulyadi

    BalasHapus
  2. Salam Sejahtera,, saya sangat bersyukur untuk motivasi luar biasa ini. Memang kesederhanaan bukanlah halangan untuk menggapai sukses. Juga saya jadi diiingatkan untuk mensyukuri keterbatasan saya dan pentingnya menghormati orang tua.
    ^_^

    BalasHapus