ORANG TUA KAYA TIDAK MENJAMIN ANAKNYA MENJADI KAYA
Jika kamu memiliki
alasan bahwa kamu nggak bisa sukses karena orang tua mu adalah orang miskin,
maka kamu salah besar bro! Karena orang tua yang kaya tidak menjamin anaknya
menjadi kaya selamanya, dan orang tua yang miskin tidak menjamin anak untuk
tetap miskin selamanya.
Nih aku ada sedikit cerita biar kamu sadar.
“Enak ya
jadi sahrul, mau pergi ke kampus aja
diantar jemput pakai mobil mewah, rumah nya kaya istana berbi, halamannya bisa
untuk main futsak lagi” begitu lah kata teman-teman sahrul ketika melihat
sahrul yang mapan itu diantar oleh ibunya.
“coba
aku kaya sahrul ya, Huuuh... pasti aku nggak males-malesan lagi kalau disuruh
belajar”. Kata hendrix
“Sama
hen”, sahut septi “aku juga gitu, aku akan manfaatin waktu aku untuk menjadi
lebih kreatif, cerdas dan terampil hingga masa depan ku makin oke, sukses dan
hidup ku jadi tajir”
“tapi
kayanya kita ni mimpi disiang bolong deh sep”, ucap hendrik “nggak mungkin
banget kita bisa hidup kaya sahrul, kan orang tua kita ndak mungkin mampu punya
mobil mewah dan rumah seperti istana, bahkan untuk makan aja pas-pasan gini”.
Tambah hendrix. Dengan raut wajah yang pasrah menyerah.
“Ya
nggak segitunya keles” !!! kita kan belum ngapa-ngapain, siapa tahu juga entar
kita bisa nyamain atau bahkan bisa ngelebihi dia “ balas septi dengan semangat.
“Ah.
Buat gue sih itu nggak mungkin. Emang udah nasib kita kali ya hidup apes, sial
kayak gini”
“kita,
elo aja keles!!” balas septi dengan bibir manyun.
Begitu
lah omongan hendrix dan septi. Dua sahabat yang saban hari selalu jalan kaki
ketika pergi ke kampus. Tapi pertanyaannya apakah benar hidup sahrul sama kayak
yang mereka bayangin saat ini?.
Nah! Aku, dia,kamu dan mereka boleh-boleh aja berpikir dan bermimpi yang sama tentang sesuatu. Boleh-boleh aja kita menginginkan menjadi ini dan itu. Tapi tunggu dulu, apakah dari impian dan keinginan yang sama bisa memberikan hasil yang sama? “Oh tidaak bisa” hasil nya bakalan berbeda bro
Nah! Aku, dia,kamu dan mereka boleh-boleh aja berpikir dan bermimpi yang sama tentang sesuatu. Boleh-boleh aja kita menginginkan menjadi ini dan itu. Tapi tunggu dulu, apakah dari impian dan keinginan yang sama bisa memberikan hasil yang sama? “Oh tidaak bisa” hasil nya bakalan berbeda bro
Pada
mimpi yang sama itu pada akhirnya ada yang berhasil, setengah berhasil, dan
tidak berhasil alias GATOT (Gagal Total), dan tidak menutup kemungkinan semua
itu dapat kandas ketika masih bermimpi, seperti kandasnya kapal tetanic di
samudra artik, hee
Bagi
yang sudah berhasil mewujudkan keinginannya itu nggak perlu dibahas, mereka
senang sekali berbagi dan bercerita, tetapi bagi yang Gatot? Mengapa bisa
mereka gagal? Apa kendala yang bisa membuat mereka gagal?
Banyak
sekali faktor salah satunya seperti kata si hendrik tadi, seperti kapal tetanic
yang kandas sebelum sampai dermaga. Belum aja mulai udah mikir nasibnya sial,
udah bilang nggak mampu, udah ngomong nyerah dan menganggap kesialan itu nasib
telak yang tak dapat diganggu-gugat.
Kalau
udah mikir begitu, bagaimana mungkin bisa maju. Mimpi aja takut “huuuft!”.
Kalau Tuhan murka habis lo, belum mulai aja, sudah berburuk sangka dengan
Tuhan. Kamu nggak sadar ya bahwa kamu itu diciptkan oleh Tuhan sesempuna
mungkin. Kalau kamu udah bilang dia mah orang kaya, gue mah apa, berarti kamu
berburuk sangka dong dengan Tuhan seolah-olah Tuhan udah letakan kamu di posisi
miskin permanen. Tapi benar juga sih, kalau pikiran kamu nggak di ubah cepat
bisa jadi miskin permanen lo
Kalau menurut Earl Natinghle dia berkata bahwa Sebenarnya “kita adalah apa yang kita pikirkan”. Betapa pikiran
sangat berpengaruh kepada prilaku kita. Dan prilaku itu yang menjadi watak lalu
watak itu yang membentuk kebiasaan. Muantap Toh?. Jika kita selalu berpikir
negatif akan sesuatu hal yaudah, tidur aja. Karena itu pasti nggak akan
mendapatkan hasil didunia nyata, palingan hanya hasil di dalam pikiran kamu
aja.
Tapi
kalau kamu masih saja mau katakan hal negatif dan tidak mau STOP aku takut,
lama kelamaan kamu bisa jadi orang yang STOPID, hehe... alias orang yang paling
dungu seduia. Maksa banget ya?
Jangan
pernah berpikir tak bisa, sulit, dan macam-macam kalimat negatif lainya sebelum
memulai sesuatu. Lebih baik cari kata lain. Katakan dan pikirkan serta hayati
bahwa kalian bisa ini akan mempermudah pikiran kalian bahkan keberhasilan akan
menyusul dikemudian. Karena tidak ada hasil yang menghianati proses. Encamkan
itu, heee...
Naaaah, saran aku sih, kalau kamu ingin menjadi
orang yang sukses, kaya, maju dan bahagia. Jangan kamu katakan kepada dirimu,
bahwa kamu tidak bisa seperti itu. Katakan kalau kamu bisa menjadi orang yang
sukses dan kerja keras lah untuk mencapai hal itu.
Nih ya, di dalam Al-quran pada surah Al-baqarah
:104 “Sadarilah bahwa ada rekaman
untuk setiap yan kita ucap”.
Apa yang kamu ucap itu akan direkam oleh yang maha kuasa, dan ia akan
mengabulkan apa yang kamu ucapkan tadi, jika kamu pesimis, maka tidak menutup
kemungkinan tuhan juga akan memberikan kamu keburukan, dan jika kamu optimis
yakinlah tuhan pasti akan memberikan kamu kebaikan dan kesuksesan.
Tulisannya bagus banget, sangat menginspirasi
BalasHapusTerimakasih, menjadi salah satu inspirasi dalam penulisan contoh khutbah jumat tentang berbakti kepada orang tua. Semoga menjadi amal sholeh buat penulis dan semua yang membantu menyebarkan.
BalasHapus